Layakkah Ayat-ayat cinta ditonton oleh jutaan orang ?

Pada saat ini dunia perfilman Indonesia mendapatkan perhatian dari masyarakat Indonesia karena sebuah film berjudul "Ayat-ayat Cinta". Dari informasi terakhir, film tersebut telah ditonton oleh sekitar 3.5 juta penonton dan angka ini tentu terus bertambah mengingat peredaran film ini berlanjut. ini tentu merupakan suatu angka yang luar biasa, sebuah film yang keluar dari genre-kebanyakan film Indonesia dengan mengambil tema yang baru, yaitu drama percintaan dengan kemasan atau tinjauan secara islami.
Namun yang menjadi pertanyaan mendasar, apakah film ini ditonton oleh masyarakat karena kualitas film yang baik atau hanya sekadar fenomena belaka seperti halnya dengan film Ada Apa dengan Cinta maupun Sherina pada awal kebangkitan film Indonesia.
Apabila masyarakat menonton Ayat-ayat Cinta karena alasan kualitas, tentu ini kabar yang baik namun apabila karena suatu fenomena (-pengertian fenomena adalah niat menonton bukan karena alasan kualitas namun karena promosi yang kuat, sekadar ikutan-) maka berarti secara kualitas perfilaman Indonesia masih dalam tahap yang statis.

Saya akan berikan beberapa pendapat alasan kenapa masyarakat berminat menonton film Ayat-ayat Cinta :

Harus diakui bahwa sebelum film dibuat buku itu sendiri telah mencapai penjualaan yang sangat fenomenal bahkan menjadi buku paling laris se-asia tenggara. ini tentu menjadi modal awal yang cukup kuat untuk menarik minat penonton, jadi sebagian dari penonton menonton karena buku dan bukan karena kualitas film itu sendiri. rasa penasaran adalah promosi yang hebat dalam menjual sesuatu

Hal lain adalah rasa jenuh masyarakat terhadap film Indonesia yang tidak lepas dari genre horor, komedi romantis. kehadiran film Ayat2x cinta yang merupakan hal baru dalam perkembangan film Indonesia modern memberikan nuansa baru bagi masyarakat untuk menyaksikan film ini.

Promosi yang hebat, dari lagu OST yang populer, buku yang laris, dan tentu promosi yang kuat jauh-jauh hari

Dari kualitas film itu sendiri, ada beberapa kesalahan yang menurut saya cukup menggangu dalam menikmati filam Ayat2x cinta seperti :
- terlihatnya microphpne dalam satu adegan (kok gak lolos QC ya)
- latar pengambilan gambar yang terkesan betul bahwa adegan di Indonesia padahal scene adalah lokasi di mesir (tidak seusai debgan adegan/cerita) seperti adegan di kereta api yang jelas-jelas pengguna kerera pakuan hafal betul kalau itu adalah kereta pakuan
jabotabek
- suasana dalam adegan di pengadilan seperti suasana dalam konser-stadium padahal ini kasus pemerkosaan, dimana korban pemerkosaan tidak ditampilkan vulgar, tapi di film tersebut kok sampai di wawancara segala, tidak terlihat syok
- ini yang paling menyebalkan, para pemain tidak terlihat menangis, betul2x seperti sekadar diberi tetes air mata-- lihat adegan terakhir Fahri pada saat Maria meninggal-- air mata jatuh begitu saja, mengalir dari mata sampai pipi-- dengan mata yang masih putih. seharusnya sebagai pemain profesional adegan nangis ya menagis betulan sehingga emosi penonton lebih terangkat

ini hanya pendapat saya saja, pengemar film yang sok tahu...

Komentar

Miladia mengatakan…
Wah hebat sekarang Galih punya blog, bahas soal fil pula... boljug banget hehehe..
buat gw film AAC ga seseru bukunya...(penikmat buku siihh heheh) tapi memang sebagai penikmat film juga, boleh lah film yang satu ini jadi bahasan... karena tema yang lumayan ga pasaran dan bisa kena semua segment...

yah gitu deh menurut gw...

keep write something 'bout movies okey!!

Postingan Populer